Berita

Insiden Keracunan MBG SMK Kandeman, Bupati Batang Diduga Larang Media Meliput,Ada Apa ?

91
×

Insiden Keracunan MBG SMK Kandeman, Bupati Batang Diduga Larang Media Meliput,Ada Apa ?

Sebarkan artikel ini

BATANG – BERITAFAJAR.COM

Ratusan siswa SMK Negeri 1 Kandeman, Kabupaten Batang, diduga mengalami keracunan massal usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (30/10/2025).

 

Terkait insiden tersebut, Wakil Bupati Batang, Suyono, menginformasikan ke sejumlah wartawan bahwa dirinya pada hari Jumat 31 Oktober 2025 akan mengunjungi siswa SMKN 1 Kandeman yang dirawat di Rumah Sakit.

 

“Pak Wabup mau megunjungi siswa yang keracunan, yang mau meliput monggo habis salat Jumat,” ujar salah satu Wartawan yang sebelumnya sudah diberitahu oleh Wakil Bupati Batang, Suyono.

 

Namun setelah salat Jumat, tiba-tiba ada pesan dari Bupati Batang, Faiz Kurniawan yang meminta wartawan tidak ikut meliput. “Saya baru saja dhibungi pak Plt Kadis Kominfo, katanya kita tidak boleh meliput,” ujar salahsatu sumber internal.

 

“Saya sudah bilang ke pak Wabup, beliau setuju dengan instruksi pak Bupati, tidak boleh diliput,” bunyi pesan Whatsapp dari Plt Kadis Kominfo Batang Suprapto yang diterusakan oleh sumber tersebut.

 

Sejumlah wartawan yang biasa meliput kegiatan di Pemkab Batang pun bingung, kenapa ada pelarangan liputan disaat ada ratusan siswa yang keracunan.

 

 

Untuk diketahui, ratusan siswa SMKN 1 Kandeman mengalami gejala mual, sakit perut, dan diare secara bersamaan pada malam hari setelah menyantap menu MBG yang disediakan pihak penyelenggara.

 

Seorang siswi bernama Naila menceritakan bahwa dirinya mulai merasakan gejala tidak lama setelah makan malam.

 

“Menunya kemarin tahu bakso dan rica-rica ayam. Sampai pulang enggak kerasa apa-apa, saya tidur pukul 20.00 lalu bangun pukul 22.00, perut sakit, bolak-balik ke kamar mandi sampai pagi,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).

 

Menurut Naila, kondisi serupa juga dialami banyak teman-temannya keesokan harinya.

 

Kepala SMK Negeri 1 Kandeman Setiyanto membenarkan adanya laporan massal dari para siswa yang mengalami gejala mual dan diare.

 

 

“Sekitar 60 persen dari total 1.546 siswa mengeluhkan hal serupa,” ungkapnya.

 

Namun, pihak sekolah belum dapat memastikan apakah kejadian tersebut benar disebabkan oleh keracunan makanan.

 

 

“Kami masih menunggu hasil laboratorium, jadi belum bisa menyimpulkan penyebab pastinya,” jelas Setiyanto.

 

Ia menambahkan, sejauh ini tidak ada siswa yang dirawat di rumah sakit.

 

 

“Hanya satu siswa yang sempat dirujuk ke RSUD Batang, tapi sudah diperbolehkan pulang,” katanya.

 

 

Pihak sekolah telah melaporkan kejadian ini ke Dinas Kesehatan Kabupaten Batang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pengambilan sampel makanan MBG untuk diuji laboratorium.

 

Sementara itu, Polres Batang juga dikabarkan telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan awal terkait dugaan keracunan massal ini.

 

(FNS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *