Berita

Kades Kambangan Dituntut Mundur, Diduga Kuat Adanya Muatan Politis

104
×

Kades Kambangan Dituntut Mundur, Diduga Kuat Adanya Muatan Politis

Sebarkan artikel ini

BATANG – BERITAFAJAR.COM

Viralnya pemberitaan dan unggahan di media sosial terkait kasus dugaan perselingkuhan Kepala Desa Kambangan, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, tengah menjadi sorotan publik setelah mencuat kabar dugaan perselingkuhan yang menyeret nama Kepala Desa berinisial S. Isu ini dengan cepat menyebar di media sosial dan grup percakapan warga, memantik berbagai tanggapan dari masyarakat.

 

Meski berita tersebut menjadi perbincangan khalayak ramai,sebagian besar warga justru berharap S tetap dipertahankan sebagai kepala desa. Beberapa warga menilai selama masa kepemimpinan Kades S dikenal aktif menggerakkan pembangunan dan dinilai mampu menjaga stabilitas pemerintahan desa.

 

“Selama Pak Sobirin memimpin sebagai Kepala Desa Kambangan pembangunan infrastruktur diantaranya jalan desa diperbaiki, bantuan pembangunan Masjid dan Musholla, penyaluran bantuan sosial semuanya tepat sasaran. Pembinaan karang taruna atau pemuda di tangan pak kades sukses , untuk team sepakbola desa kambangan prestasinya cukup memuaskan. Soal permasalahan pribadi yang saat ini melibatkan pak kades biarlah jadi urusan pribadi, apalagi pihak keluarga sudah mengambil keputusan damai tidak memperpanjang persoalan ke jalur hukum,” ungkap seorang warga yang enggan disebut namanya, Kamis (23/10/2025).

 

Namun, muncul pula dugaan bahwa isu ini tidak sepenuhnya murni persoalan moral, melainkan ada dugaan kuat muatan politik di baliknya. Sejumlah sumber menyebutkan, peristiwa ini muncul di tengah situasi politik desa yang mulai memanas, mengingat masa jabatan Kades S masih cukup panjang.

 

“Isu seperti ini sering muncul menjelang kontestasi politik atau ketika ada pihak yang merasa tersaingi,” ujar salah satu tokoh masyarakat yang menilai pemberitaan tersebut perlu diuji kebenarannya.

 

Ulin Nuha selalu ketua RT 04/02, ketika dikonfirmasi menjelaskan dirinya mengetahui bahwa kepala desa malam itu memang di mintai tolong oleh istrinya untuk mengambil berkas karena dibutuhkan pada pagi hari untuk di rekap.

 

“Sepengetahuan saya memang pak kades waktu itu di suruh mengambil berkas posyandu mas di rumah warga untuk keperluan rekap di pagi hari,” ucap ketua RT kepada awak media.

 

Dilansir dari salah satu media online Pojok baca, Bupati Batang Faiz Kurniawan menanggapi hal tersebut. Bupati meminta masyarakat tetap tenang dan menyerahkan seluruh proses kepada aparat dan Inspektorat Daerah.

 

“Sudah diperiksa oleh Inspektorat, dan hasil pemeriksaan itulah yang akan menjadi dasar keputusan Pemerintah Kabupaten Batang,” ujar Faiz, Kamis (16/10/2025).

 

 

 

Faiz menegaskan, penanganan kasus ini harus mengikuti ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku.

 

“Langkah-langkahnya harus sesuai regulasi. Kepolisian pun tidak bisa langsung memproses karena termasuk delik aduan. Dari sisi pemerintah, kasus ini masuk kategori pelanggaran etik,” jelasnya.

 

 

Ia juga memastikan, pihak Inspektorat telah memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan.

 

 

“Sudah dipanggil semua, baik dari masyarakat, saksi-saksi, maupun pihak terkait. Kita tunggu hasil pemeriksaannya,” imbuhnya.

 

Bupati mengaku telah menerima tekanan dari masyarakat yang menginginkan sang Kades segera dicopot.

 

“Saya sudah menerima surat permohonan pemberhentian dari BPD dan tokoh masyarakat Desa Kambangan. Karena itu, saya perintahkan Inspektorat untuk segera mengambil tindakan dan menyiapkan keputusan secepatnya,” ujarnya.

 

Menurut Faiz, seorang kepala desa memiliki tanggung jawab moral yang besar kepada warganya.

 

“Seorang pemimpin tidak hanya dinilai dari kinerjanya, tetapi juga dari moral dan keteladanannya. Apa pun tindakan kita akan menjadi contoh bagi masyarakat,” kata Faiz.

 

 

 

Hingga kini, Aktivitas pelayanan di Balai Desa Kambangan tampak tetap berjalan normal. Pemerintah kecamatan disebut akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan persoalan ini tidak berkembang menjadi fitnah yang merusak nama baik pemerintahan desa.

 

Kasus ini menambah daftar dinamika sosial-politik di tingkat desa yang menunjukkan betapa isu pribadi sering kali bersinggungan dengan kepentingan politik. Di tengah badai tudingan, sebagian warga Kambangan memilih menaruh harapan agar kepala desa mereka tetap fokus bekerja dan menjaga kepercayaan publik.

 

(FNS)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *